Tuesday, October 27, 2020

Tantangan yang Menyenangkan

sumber: drakorclass.com


Tadinya...

Aku tidak pernah merasa bisa menulis. 

Ketika SMP, Guru Bahasa Indonesia memberikan tugas menulis cerpen. Tugasnya per kelompok. Jadi cerpen-cerpen tadi dibundel menjadi satu buku. Tentu saja aku mengumpulkan tugas itu pada waktunya. Apakah aku berhasil menulis cerpen? Hmm... aku berhasil mengetiknya... mengetik ketika Papiku membacakan cerpen karangannya hihi

Ketika SMA, sebagaimana kebanyakan abege seusiaku, aku menulis buku harian atau diary. Cukup sering juga aku menulisnya. Hampir setiap hari. Isinya tentang kejadian sehari-hari, dan, tentu saja, tentang anak lelaki. Aku tidak gampang menceritakan apapun kepada siapapun, sehingga buku harian adalah jalan paling aman. Aman?? Ternyata tidak juga! Teman sebangkuku pernah mencuri buku harianku karena dia penasaran dengan isi hati dan kepalaku. Dia mengaku sebulan kemudian. Sambil minta maaf dia bilang, "Habis kau tidak pernah mau cerita siiihhh...." Hahahaha... Oh masa muda... betapa lucunya. 

Ketika kuliah, aku masih rajin menulis buku harian. Dan anak lelaki itu, yang namanya tidak perlu disebut, menjadi topik tetap di buku harianku bahkan sampai kuliah tahun pertama... atau kedua... ya sekitar itu lah. Aku masih simpan semua buku harian itu, sampai akhirnya pulang kembali ke Medan. Kalau ditanya sekarang, entah dimana lah sekarang rimbanya buku-buku harianku itu.

Akhir tahun 90an, tahun kedua perkuliahan, aku mengenal dunia internet, khususnya mIRC. Aku mengenal banyak sekali teman-teman baru, dengan berbagai tingkah polah, pendidikan, dan profesinya. Sungguh aku melihat 'keajaiban' dunia dalam bentuk lain hahaha

Awal tahun 2000, sekitar 2001 2002 mungkin, muncul tren yang namanya blog. Berhubung komunitasku adalah manusia-manusia dunia maya, tentu saja aku pun terkena dampak tren ini. Dua orang sahabat mIRCku, bluem00n dan grenluv (tentu saja itu nickname mereka), sudah punya blog, dibuatkan oleh gebetan masing-masing (haduu haduuu.... berasa masuk pusaran waktu gak sih....) Secara aku tak punya gebetan ketika itu, aku pun membujuk salah satu teman untuk membuatkanku blog. Maka resmilah pada bulan Juli 2002, blog pertamaku mengudara. Sejak itu aku rutin menulis di blog, dan tidak lagi menulis buku harian. 

Aku menulis di blog hampir setiap hari, paling tidak sekali seminggu. Blogku berisi kejadian sehari-hari. Kejadian apa, di mana, dan dengan siapa. Sesekali isinya adalah umpatan atau luapan kekesalan. Bagian yang ini, selalu anonim. Baik detail kejadian apa, di mana, dan dengan siapa. Saking anonimnya, ketika membaca beberapa postinganku di masa itu, aku sama sekali tidak punya clue apa yang membuat aku misuh-misuh sampai segitunya. 

Lewat dunia blog ini aku mengenal teman-teman baru lagi. Di masa itu, banyak yang mencantumkan link 'teman-teman' blognya di bagian side bar. Gini-gini, link blogku pernah tercantum di blog nya Raditya Dika lho... Bukan karena dia suka baca tulisanku, tetapi emang kebiasaan aja dia menambahkan link setiap orang yang meninggalkan komentar di blognya :p

Ketika itu aku menulis untuk diri sendiri. Aku tidak pernah menulis supaya dibaca orang lain. Sehingga ketika ada seorang temanku mengaku membaca satu postinganku lalu membaca seluruh postinganku sebelumnya, aku jadi malu hahaha Malu karena menurutku isinya ntahapa! Ya namanya pun menulis buat diri sendiri... Tapi terselip rasa senang dan bangga juga. Wah... tulisan aing ada yang baca euy... hihihi... Kemudian menulis pun terasa lebih seru dan menyenangkan.

Setelah lulus dan pindah ke Medan, aku mulai jarang menulis di blog. Selama tahun 2005, aku hanya menulis 5 kali. Selama tahun 2006, hanya 2 kali. Setelah itu, blogku pun mati suri. Sempat mencoba memulai menulis lagi dengan membuat akun blog baru tahun 2008. Dalam hitungan bulan, mati suri tanpa meninggalkan kesan, karena semua tulisan hanya nangkring di draft. 


Kemudian...

Beberapa kali aku mencoba menulis lagi di blog. Saking seringnya, bahkan aku sempat menamai blog ku "50 First Posts". Gagal maning gagal maning. 
Dan ketika menuliskan ini, aku baru menyadari bahwa, selain untuk keperluan pekerjaan, aku tidak pernah menggunakan media menulis lain, selain buku harian dan blog.  

Tidak tahu kenapa, tahun 2019, aku membaca postingan seorang teman kostku ketika di Bandung tentang 30 Hari Bercerita (30HBC)  di Instagram. Aku tertarik untuk ikut. Setelah bertanya kepadanya, aku pun memutuskan untuk ikut. Padahal kan merasa gak bisa nulis ya... udah gitu gak rajin nulis ya... Trus? Ntahlah... pengen ikut aja gitu. Saya mah gitu anaknya... impulsif.

Sekali ini, aku menulis dengan sadar bahwa tulisanku bisa diakses oleh lebih banyak orang, paling tidak oleh teman-temanku yang terhubung di Instagram. Bukan hanya teman, tapi juga sanak saudara. Menulis pun jadi lebih berhati-hati. Tidak hanya untuk event 30HBC saja sih, tetapi secara umum aku memang tidak suka menulis hal-hal yang terlalu pribadi di ruang publik. 

Ketika itu aku kembali menemukan keseruan dan kebahagiaan menulis. Tidak ada syarat atau bentuk tulisan tertentu yang harus diikuti dalam 30HBC. Sesekali admin akan memberikan tema, atau template yang harus kita ikuti. Itu juga kalau mau. Intinya mah, mari menulis bersama-sama selama 30 hari pertama di awal tahun. 

Setelah event 30HBC selesai, aku kembali berhenti menulis. Benar-benar berhenti. Tidak ada blog, tidak ada buku harian, tidak ada apapun. Postingan medsos pun hampir tidak ada. Kenapa? Just because. Hashtag impulsif.

Sekarang...

Tahun 2020 ini adalah tahun paling produktif buatku dalam hal menulis. Sungguh suatu pencapaian yang tak pernah terbayangkan. 

Di awal tahun ini, aku kembali ikut event 30 HBC. Kemudian seorang teman kost yang lain, Kak Risna, mengajakku untuk bergabung di Komunitas Kelas Literasi Ibu Profesional (KLIP). Kata kk Risna, dia melihat potensiku dalam menulis. 

Awalnya aku ragu, takutnya tidak terikuti lalu mandeg di tengah jalan. Malu-maluin aja. Tetapi tahun 2020 ini adalah tahun dimana aku memulai banyak sekali hal baru. Merantau, hidup di kota yang baru, pekerjaan baru. Jadi kenapa tidak? Maka aku pun bergabung dengan KLIP.

Tidak seperti sebelumnya, bergabung di KLIP membuat aku harus mengikuti beberapa aturan main, karena dalam komunitas ini berlaku sistem "award and punishment". "Award"nya adalah badge Good - Excellent - Outstanding, "punishment"nya adalah sistem gugur. 

Ternyata sistem "award and punishment" ini cukup ampuh buatku. Beberapa kali aku berhasil memperoleh badge Outstanding, walaupun seringnya badge Good atau Excellent. Bahkan pernah satu kali tidak memperoleh badge apapun, karena tidak mencukupi jumlah minimal postingan. Rasanya malu-maluin aja. Kalimat saktinya adalah: "Masa' menulis 10 kali dalam sebulan aja 'gak bisa sih?" Kalau yang sekarang, kalimat saktinya adalah: "Masa' menulis 10 artikel dalam sebulan, yang masing-masing minimal 300 kata, 'gak bisa sih?" 

Dari komunitas KLIP, aku bertemu dengan teman-teman, para wanita hebat, yang memiliki hobi yang sama, yaitu menonton drama Korea. Ketika banyak sentimen negatif tentang hobi yang satu ini, kami justru menemukan banyak inspirasi dan ilmu yang bisa didapat dari drama Korea, yang kami salurkan dalam bentuk tulisan. Dari ide dan wacana iseng-iseng, kami pun akhirnya membuat blog bersama, yang diberi nama Drakor Class, yang resmi mengudara pada tanggal 10 Oktober 2020. Cerita selengkapnya boleh dibaca di sini.

Semenjak adanya Drakor Class, aku berusaha menulis dengan lebih teratur dan terstruktur. Isinya juga tidak boleh sembarangan, karena ada nama bersama yang disandang. Aku juga (masih harus) belajar banyak soal pengaturan tampilan suatu tulisan, mulai dari penempatan gambar, caption, dan lain-lain. Pengetahuanku masih jauh sekali dari teman-teman di Drakor Class, yang sudah punya jam terbang tinggi di dunia tulis-menulis dan blog. Aku seperti ikan kecil di kolam yang besar, yang dipenuhi ikan besar, yang siap membantu dan menyemangati si ikan kecil yang malas berenang ini :p

Sekarang aku menulis bukan lagi hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain. Tulisan menjadi salah satu cara berbagi berkat, berbagi manfaat, berbagi informasi, kepada orang lain yang membacanya. 

Sekarang menulis menjadi suatu tantangan. Tantangan yang menyenangkan.

Selamat Hari Blogger Nasional! 

No comments:

Post a Comment