Salah satu hal yang paling kukagumi dari drama dan film Korea adalah para penulis ceritanya. Mereka seakan-akan tidak kenal batas kreatifitas. Tidak ada kisah yang tidak mungkin. Alien, zombie, sampai jurig. Time traveler, dunia paralel, sampai dunia komik. Beda usia 10 tahun atau 30 tahun?? Aah... itu mah sudah biasaaa... Di drama Korea, tokohnya ada yang berusia 400, bahkan 900 tahun.
Saking kreatifnya kisah-kisah drama Korea ini, tidak jarang kisahnya di-remake oleh negara-negara lain. Sebut saja negara Jepang, Tiongkok, Turki, Thailand, dan tentu saja tidak ketinggalan negara berflower +62 yang kita cintai ini.
Berikut dua drama Korea yang di-remake oleh negara lain:
Signal (2016)
Drama Korea ini mengisahkan tentang Park Hae-young (Lee Je-hoon) seorang polisi profiler, yang berkomunikasi dengan Lee Jae-han (Cho Jin-woong), seorang polisi detektif melalui sebuah walkie-talkie tua. Uniknya, Lee Jae-han berasal dari tahun 2000. Dengan kemampuan Hae-young sebagai profiler, bersama mereka memecahkan sebuah berbagai kasus kriminal yang terjadi di masa Jae-han, sehingga mereka berhasil mengubah masa depan. Tentu saja mengubah takdir tidak mungkin tanpa konsekuensi. Ketika ada yang terselamatkan, tentu saja ada yang harus dikorbankan.
Drama bergenre kriminal-misteri-thriller-fantasy ini (semua diborong gitu yak...) sukses meraih rating yang tinggi dan memenangkan beberapa penghargaan. Drama ini mengangkat sebuah kisah nyata, yang dikenal dengan “Pembunuh Berantai Hwaseong” yang terjadi di Hwaseong, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, selama tahun 1986 sampai dengan 1991. Pelakunya sendiri berhasil diindentifikasi oleh pihak kepolisian Korea Selatan pada September 2019, yaitu 33 tahun setelah kejahatan itu terjadi.
Drama "Signal" - versi Korea dan versi Jepang (sumber: hipwee.com/asianwiki.com) |
Drama Korea Signal di-remake oleh Jepang menjadi drama yang berjudul sama, Signal (2018), yang dibintangi oleh Kentaro Sakaguchi. Kemudian dilanjutkan kisahnya ke dalam bentuk film yang berjudul Signal The Movie. Film ini rencananya akan dirilis tahun 2021.
Selain drama Signal, ternyata ada sejumlah film dan drama Korea lain yang juga terinspirasi dari kasus Hwaseong, antara lain film Memories of Murder (2003), film Confession of Murder (2012), drama Gap-dong (2014), dan drama Tunner (2017).
My Love From Another Star (2013)
Drama ini sangat berkesan buatku karena merupakan drama yang menandai comeback ku ke dunia perdrakoran. Drama ini dibintangi oleh Jun Ji-hyun dan Kim Soo-hyun, mengisahkan Do Min-joon, alien yang datang ke Bumi 400 tahun lalu, jatuh cinta dengan Cheon Song-yi, seorang artis.
Barangkali karena keunikan kisahnya, drama ini di-remake oleh salah satu stasiun televisi Thailand. Judul remake versi Thailand adalah “Likit Ruk Karm Duang Dao”, dimana karakter Do Min-joon diganti menjadi Achira, dan Cheon Song-yo menjadi Farada. (sumber: hipwee.com).
"My Love From Another Star" dan versi remake "Kau yang Berasal dari Bintang" (sumber: brilio.net/asianwiki.com/Sinemart Indonesia) |
Tidak hanya Thailand, Indonesia pun membuat versi remake-nya. Judul remake versi Indonesia adalah “Kau yang Berasal dari Bintang”, yang dibintangi oleh Nikita Willy dan Morgan Oey. (sumber: brilio.net)
Meskipun kreatifitas penulis cerita film dan drama Korea sepertinya tanpa batas, tetapi Korea pun membuat remake dari film, drama, maupun manga produksi negara lain. Salah satunya yang paling terkenal adalah "Boys Over Flower".
Poster "Boys Over Flowers" (sumber: wikipedia) |
"Boys Over Flower" (2009) dibuat berdasarkan manga yang berjudul "Hana Yori Dango" yang ditulis oleh Yoko Kamio, yang mengisahkan tentang Makino Tsukushi, seorang gadis dari keluarga kelas pekerja, yang terlibat dengan F4, sebuah grup yang paling populer di sekolahnya. Grup ini terdiri dari 4 orang pria ganteng yang datang dari keluarga kaya raya.
Dalam versi Korea, drama ini dibintangi oleh Ku Hye-sun sebagai Geum Jan-di (karakter Makino Tsukushi) dan Lee Min-ho sebagai Gu Jun-pyo, yang merupakan ketua F4. Anggota F4 lainnya diperankan oleh Kim Hyoon-jong, Kim Bum, dan Kim Joon.
Cover Hana Yori Dango Vol. 1 - Manga yang menginspirasi banyak drama (sumber: wikipedia) |
Selain "Boys Over Flower", manga “Hana Yori Dango” ini juga diadaptasi ke beberapa versi serial drama oleh negara lain. Yang pertama sekali memproduksinya adalah Taiwan, dengan serial drama yang berjudul “Meteor Garden” (2001). Pada masa itu, drama ini pun hits banget di Indonesia, hingga tak lama kemudian diadaptasi ke dalam bentuk sinetron, yang berjudul “Siapa Takut Jatuh Cinta”. Sinetron dibintangi oleh Leony, Indra Bruggman, Jonathan Frizzy, Roger Danuarta, dan Steve Emmanuel.
Setelah Taiwan, Jepang sendiri memproduksi serial drama dengan judul sama pada tahun 2005, yang dilanjutkan dengan sequelnya di tahun 2007 dengan judul “Hana Yori Dango Returns”, dan tahun 2008 diadaptasi dalam bentuk film yang berjudul “Hana Yori Dango Final”. Kemudian Tiongkok mengadaptasi manga ini dengan memproduksi serial drama berjudul “Meteor Garden” (2018).
Tulisan ini kubuat setelah melakukan survey kecil-kecilan dari berbagai sumber situs berita, karena sebagian drama dan film tadi belum aku tonton, baik versi Korea, versi remake, maupun versi aslinya. Secara perjalanan ku menjadi drakorian pun baru berlangsung sejak awal tahun 2019, masih newbiew euy. Namun daftar di atas bolehlah dijadikan referensi untuk menambah koleksi tontonan selama masa pandemi.
3 comments:
Gak sabar mau nonton Signal versi Jepang.
Coba wait and see...
iyaa aku juga mbaaakk... katanya ada di Netflix. masalahnya aku yang lagi gak bisa nge-Netflix ihiks
Belum ntn signal aku, katanya bagus ya mbak
Post a Comment