Wednesday, September 2, 2020

Bukan "Plastik" Biasa

Tanpa terasa, tantangan menulis “30 Days with Koriya” di grup Drakor dan Literasi sudah masuk ke bulan terakhir. Semenjak di mulai di bulan Juni, aku dan teman-teman grup Drakor sudah menuliskan 25 topik tulisan seputar Korea. Tidak melulu tentang drama dan film Korea, tetapi juga makanan, bahasa, budaya, dan tentuk tidak ketinggalan, KPop. 

Bulan September ini adalah bulan terakhir. Masih ada 5 topik lagi yang akan dikupas tuntas bersama. Kalau dipikir-pikir, sungguh mengagumkan ya, 1 topik bisa dibahas dan dituliskan dari belasan sudut pandang dan gaya tulisan yang berbeda. 


Kali ini, topiknya adalah Idol yang menjadi aktor/aktris, atau artis yang full package. Kalau bicara artis Korea full package, wah… daftarnya panjang! Sebagaimana berkali-kali tersurat dan tersirat dalam postinganku, tidak hanya visual mereka yang menggoda “iman”, namun para artis Korea ini pun serba bisa. 


Kelebihan visual mereka ini sering dituduh publik sebagai “plastik” alias hasil operasi dokter kecantikan. Pertama, tidak semua artis Korea melakukan operasi plastik. Banyak juga yang sudah ganteng atau cantik bawaan orok. Kedua, sesungguhnya hal itu pun mereka lakukan demi totalitas dalam profesinya sebagai artis. Dibalik tampilan visualnya, mereka punya banyak sekali kemampuan. Mulai dari kemampuan berseni peran, nyanyi, nari, main musik, MC, sampai menjadi model atau bintang iklan. Selain uri Jae-uck oppa, artis Korea serba bisa lain yang menjadi favoritku adalah Cho Jung-seok. 


Cho Jung-seok memulai kariernya sebagai pemain teater. Dia bermain dalam banyak drama musikal, di antaranya “Hedwig and The Angry Inch” dan “Amadeus”. 


Pertama sekali aku menyaksikan kemampuan akting Cho Jung-seok, dan terpesona, adalah dalam drama “Don’t Dare to Dream”. Akting Cho Jung-seok memerankan pria sombong gengsi menggalau bikin mabuk kepayang. Chemistry Cho Jung-seok dan Gong Hyo-jin merasuk sampai ke hati. Sorot matanya, gerakan tubuhnya, ohh my heaarrtt…


Setelah drama, aku lanjutkan dengan menonton filmnya. Ketika itu bertepatan ada tantangan di grup Drakor untuk mengulas film “EXIT” yang dibintangi Cho Jung-seok. Di situ pun kembali aku kagum dengan kemampuan aktingnya. 


Sejak tayang perdana, popularitas film yang dibintangi Cho Jung-seok dan Yoona SNSD ini terus melesat tinggi. Ketika penonton film tersebut menembus angka 9 juta, Cho Jung-seok dan Yoona SNSD mengucapkan terima kasih kepada para penggemarnya dengan mengunggah video mereka menari dengan iringan lagu “Superhero” yang menjadi OST film "EXIT". Walaupun tidak seluwes Yoona, tetapi Jo Jung-seok bisa mengimbanginya dengan gaya menari yang dramatis dan lucu.


“Gong”nya adalah di drama Hospital Playlist. Di situ Cho Jung-seok menunjukkan tidak hanya kemampuan aktingnya sebagai dokter bedah dan orangtua tunggal, namun dalam hampir setiap episode penonton dapat menikmati kemampuannya olah vokal dan bermain musik dalam sebuah band.


Drama “Hospital Playlist” ini memang spesial. Dalam drama ini pun kita bisa melihat keserbabisaan para artis Korea. Tidak hanya Cho Jung-seok, tetapi empat “dokter” lainnya pun memiliki kemampuan vokal dan bermain musik. Ternyata chemistry mereka berlima tidak hanya klop sebagai sahabat dan rekan sejawat, tetapi juga sebagai grup band. Ketika drama berakhir, Cho Jung-seok bersama empat rekan lainnya, yaitu Yoo Yeon-seok, Jung Kyung-ho, Kim Dae-myung, dan Jeon Mi-do, meresmikan band yang tadinya hanya ada dalam drama, dan memulai debut band yang mereka beri nama “Mido & Parasol”.

Selain kemampuan di bidang seni, tidak sedikit juga dari artis Korea, baik KPop idols maupun aktor/aktris yang mempunyai prestasi dalam bidang akademis. Kim Nam-joon (RM) BTS memiliki IQ 148, meraih nilai TOEIC 850, dan menguasai bahasa Inggris dengan belajar secara otodidak. RM sering menjadi juru bicara BTS setiap mereka tampil di ajang internasional. Kyuhyun, member termuda Super Junior, menyelesaikan program S2 nya di jurusan Postmodern Music di Universitas Kyunghee. 


Lee Seung-gi meraih gelar sarjana di jurusan International Trade and Commerce di Universitas Dongguk, dan meraih “Special Achievement Award”. Lalu Seung-gi melanjutkan studi S2 di Universitas yang sama, tidak satu tetapi dua jurusan, yaitu Trade Theory dan Finance and Cultural Contents. 


Kim Tae Hee, yang juga istri dari Rain, meraih gelar sarjana di jurusan Fashion Design dari Universitas Nasional Seoul, salah satu universitas paling bergengsi di Korea Selatan. Selama kuliah di sana, Kim Tae-hee pernah menjadi ketua klub ski wanita. 


Semakin banyak membaca dan menyaksikan karya mereka, semakin kagum aku dengan para artis Korea ini. Suatu bukti bahwa mereka memang lebih dari sekadar “plastik”.


No comments: