Akibat “himpitan keadaan” (pandemi dan kebutuhan makanan sehat... udah masuk generasi 4.0 euy, harus mulai mawas diri hihi) maka aku pun memutuskan untuk bergiat memasak. Maka hari Jumat yang lalu, setelah paginya aku menerima paket ikan kembung banjar yang super duper keren, siangnya aku menantikan paket belanjaan sayuran dan buah. Pengalaman belanja sayuran dan buah secara online ini pun merupakan pengalaman pertama untukku.
Sungguh situasi pandemi ini selain menghentikan banyak kegiatan, namun harus diakui, telah membuka banyak kesempatan. Salah satunya dengan semakin banyaknya lapak-lapak pedagang online. Hari gini belanja sayur-mayur, daging, ikan, dan berbagai kebutuhan dapur bukan lagi perkara sulit. Semua tersedia secara online. Mau langsung ke penjualnya, atau mau beli di swalayan langganan, atau merasa lebih aman dan nyaman transaksi di market place? Semua bisa, semua tersedia.
Saking banyaknya pilihan, maka aku yang apa-apa pake hati dan cenderung overthinking ini pun kumat. Ada kali' seminggu browsing di Instagram, cari-cari review, baca testimoni. Makin banyak dibaca, makin bingung milihnya euy! Penjual yang ini pilihan sayurnya banyak, buahnya gak terlalu. Kalau yang ini, hmm.. kaya’nya gak ada di market place, harus menghubungi langsung, lewat web, atau unduh aplikasi. Kalau yang anu, selain menyediakan sayur, buah, juga menyediakan sembako. Tapi harganya kok lebih mahal ya... Haiisshhh!
Akhirnya aku merumuskan beberapa hal yang menjadi pertimbangan untuk memilih penjual online selama masa pandemi ini. Tidak hanya untuk sayur dan buah, tapi bisa diterapkan untuk penjual produk apa saja.
- Jenis barang yang dijual . Semakin lengkap semakin baik. One stop shop. Selain menghemat ongkos kirim (beberapa penjual memberikan pengiriman gratis dengan syarat minimum belanja), hal ini juga berarti kita hanya berurusan atau bertemu dengan satu kurir.
- Harga barang. Kalau untuk sayur-sayuran, harganya sih relatif sama. Biasanya harga sayur berbanding lurus dengan kualitasnya, kecuali lagi promo. Sayuran hidroponik dan organik lebih mahal daripada yang konvensional. Keuntungannya, sayuran hidroponik dan organik lebih tahan lama. Kalau soal rasa, itu kembali ke persoalan selera. Karena itu aku lebih fokus pada harga sembako, seperti minyak, saus, kecap, dan sejenisnya.
- Memiliki outlet di market place. Aku merasa lebih aman dan nyaman saja berbelanja melalui market place. Ada pihak ketiga yang menjamin transaksi berjalan dengan baik dan benar. Jalur komunikasi juga bisa melalui market place, jadi tidak perlu lewat japri. Bahkan ada beberapa market place yang tidak menyarankan user melakukan transaksi di luar sistem.
- Rekomendasi teman. Pengalaman adalah guru yang terbaik, apalagi pengalaman orang lain. Maka bisa jadi walaupun tidak punya outlet di market place, aku akan memilih penjual tersebut, karena direkomendasikan oleh teman yang kupercaya penilaiannya.
Setelah mensurvey, memilah, dan memilih, ternyata ada beberapa penjual sayuran dan sembako yang masuk ke dalam kriteria tersebut. Selanjutnya aku memilih satu nama yang paling familiar, dan melakukan transaksi melalui market place.
Jenis produk yang ditawarkan cukup lengkap dan beragam. Selain sayur dan buah, juga tersedia beras, telur, dan bumbu keperluan dapur. Yang menariknya lagi, penjual juga menyediakan paket masak dan paket jus. Jadi kita bisa membeli sesuai kebutuhan untuk memasak 1 atau 2 porsi saja. Juga ada paket makanan dan minuman yang bisa langsung dikonsumsi.
Maka hari Kamis yang lalu, untuk pertama kalinya, aku pun belanja sayur dan buah secara online. Aku memilih sayur dan buah yang tahan lama. Seperti brokoli, labu siam, letuce, dan terong. Buahnya salak (lagi promo.. uhuuyy), nenas, dan alpukat. Sekalian aku tambahkan minyak goreng dan telur 1 paket. Karena aku bertransaksi melalui market place, maka cut off time nya adalah pukul 4 sore, dan barang akan dikirimkan besok antara pukul 09.00 – 13.00. Ongkos kirimnya sama untuk semua lokasi tujuan. Dan kebetulan lagi ada promo, karena total belanjaku lebih dari Rp. 120.000, ongkos kirimnya gratis. YAY!
Menjelang siang, ketika berkutat dengan angka-angka (maklum awal bulan), aku menerima telepon dari kurir. Paket ku telah tiba! Bahagianya hatiku menerima sebuah kardus besar dengan nama si penjual. Waduh, ternyata belanjaanku banyak juga ya. Unboxing, lalu telur dan semua sayur segera dimasukkan ke kulkas, buah-buahan kecuali alpukat langsung dicuci untuk segera disantap.
Paket telah tiba! (dok.pribadi) |
Unboxing (dok.pribadi) |
Shopping spree!! (dok.pribadi) |
Sambil menata sayur ke dalam kulkas, aku mulai memikirkan menu apa yang akan kumasak dengan bahan-bahan ini. Aku teringat pada menu yang paling sering dimasak ibuku, yaitu brokoli dan ikan steam. Ah, berarti aku harus beli kukusan. Asyik... mari belanja lagi!
No comments:
Post a Comment