Tuesday, August 25, 2020

Misteri Pembunuhan Berantai -- Review Drama "Train" (2020)

Tema dunia paralel bukan hal yang baru di dunia perdrakoran. Tema dunia paralel ini sering disandingkan dengan tema time traveling. Menurutku ini sebenarnya dua hal yang berbeda. 

Time traveling artinya si tokoh “melompat” ke periode waktu yang berbeda, apakah ke masa lalu atau ke masa depan, namun pada “dunia” yang sama. Sementara dunia paralel mengisahkan dua (atau lebih) kehidupan yang berjalan bersamaan pada periode yang bersamaan juga. Jadi orang-orangnya sama, usia sama, nama sama, tetapi “dunia” nya berbeda. Kejadian, karakter, latar belakang, situasi, suasana, semua berbeda. Aku melihat “dunia paralel” ini seperti dunia alternatif dari kehidupan yang kita miliki saat ini, seperti pilihan berganda saja; plan A plan B dan plan C. 


Sebelumnya sudah ada beberapa drama yang juga menggunakan tema dunia paralel yang sama. Salah satunya, yang paling baru dan paling hits (walaupun ratingnya tidak hits #monmaap_para_bucin), adalah “The King: Eternal Monarch” (2020), yang merupakan drama pertama Lee Min Ho setelah selesai masa wajib militer. 


Drama “Train” (2020) ini adalah drama bertema dunia paralel pertama yang aku tonton lengkap seluruh episode mulai awal sampai final. Memang niat sih… Ceritanya sebagai usaha menyeimbangkan kebucinan dan ke-romance-junkie-an, maka aku memutuskan untuk menonton drama yang bergenre misteri-fantasi-thriller ini.


Poster Drama "Train" (2020) -- sumber: AsianWiki


Dikisahkan seorang detektif bernama Seo Do Won (Yoon Si Yoon) yang dikenal selalu berusaha keras memecahkan kasus-kasus yang ditugaskan kepadanya. Sekali ini, Do Won sedang memecahkan kasus pembunuhan berantai. Polisi menemukan empat jenazah yang sudah menjadi kerangka di lintasan kereta api di stasiun Mugyeong, yang sudah ditutup sejak tahun 2015. Kasus ini ternyata membuka kembali kasus pembunuhan, yang selama ini disangka Do Won pelakunya adalah ayahnya.  Namun karena ayahnya meninggal karena tabrak lari di malam yang sama dengan kejadian pembunuhan itu, maka polisi menganggap kasus itu selesai. 


Ketika menyelidiki kasus pembunuhan berantai tadi, Do Won menemukan beberapa keanehan. Misalnya, pada koper yang menjadi barang bukti, ditemukan sebuah selebaran undangan untuk menghadiri ibadah di sebuah gereja. Sementara gereja tersebut sudah tutup sejak tahun 2015. Lebih anehnya lagi, pendeta yang fotonya tercantum di selebaran tersebut, ketika dicari datanya, ternyata sudah meninggal karena sakit kanker. Padahal selebaran tersebut bertanggal beberapa hari yang lalu.  


Keanehan tidak berhenti sampai di situ. Beberapa hari kemudian polisi kembali menemukan jenazah dalam sebuah koper di lintasan kereta api stasiun Mugyeong. Dari penyelidikan, polisi menemukan identitas korban dan mengabarkan kejadian ini kepada nenek korban. Tidak disangka, beberapa hari kemudian, si korban datang ke kantor polisi, masih hidup dan segar bugar. Jadi siapa jenazah yang tersimpan di ruang otopsi itu?


Penyelidikan kasus ini telah membuat Do Won kehilangan Han Seo Kyung, wanita yang dicintainya. Han Seo Kyung sendiri adalah putri dari korban pembunuhan yang ditimpakan pada ayah Do Won. Seo Kyung menjadi korban penembakan yang dilakukan oleh pelaku, ketika dia memergoki pelaku sedang membuang koper, yang berisi jenazah. Hal ini membuat Do Won semakin termotivasi untuk menemukan siapa pelaku yang sebenarnya. 


Pada suatu malam, Do Won menemukan sumber keanehan, yaitu sebuah dunia paralel. Pada saat yang sama, Do Won ‘paralel’ pun menemukan dunia Do Won. Jadi tanpa mereka sadari, mereka telah bertukar tempat. 


Di dunia paralel, Do Won menemukan bahwa orang-orang yang dikasihinya, yaitu ayahnya dan Han Seo Kyung, ternyata masih hidup. Kasus yang terkait dengan ayah Do Won juga terjadi di dunia itu. Ayahnya tetap dianggap sebagai pelaku kejahatan, dan telah menjalani hukuman di penjara. Namun di dalam dunia paralel itu, hubungan Do Won dan Han Seo Kyung bukanlah sebagai kekasih. Ini seperti versi lain dari kisah hidupnya, dan dia bertekad untuk tetap tinggal di dunia itu, agar tetap dapat bertemu dengan orang-orang yang dikasihinya, walaupun dalam bentuk hubungan yang berbeda. Do Won berusaha memecahkan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di dunia asal nya, yang diduga pelaku berasal dari dunia paralel ini. Pada saat yang sama, Do Won berusaha melindungi Seo Kyung, sesuatu yang tidak mampu dilakukannya di dunia asalnya. 


Kisah ini cukup menarik, karena beberapa pemeran utamanya bisa dibilang memainkan dua tokoh; orang yang sama, namun memiliki karakter yang berbeda. Tidak sulit bagi kita untuk membedakan yang mana siapa, karena tampilan mereka dibuat berbeda. Gaya rambut, gaya berpakaian, sampai pada perbedaan sorot mata dan bahasa tubuh. Sekali lagi, aku dibuat kagum oleh penghayatan peran para oppa dan eonni Korea ini. 



Tokoh yang sama dengan karakter yang berbeda
sumber: koalasplayground.com

Memang pada kisah ini ada bagian yang ‘bolong’ di sana sini. Misalnya, tidak jelas dikisahkan bagaimana si pelaku awalnya menemukan ‘gerbang’ perpindahan dunia. Proses perpindahan dari satu dunia ke dunia lain ini juga tidak jelas, selain perpindahan itu bisa hanya terjadi apabila hujan, hanya pada malam hari sekitar pukul 9.30, dan hanya dengan menggunakan kereta nomor 8210 jurusan stasiun Mugyeong. Tidak jelas juga si pelaku ini datang dari dunia yang mana, karena pada bagian penutup episode akhir, dan juga pengakuan pelaku, mengesankan ada lebih dari dua dunia paralel yang dijalaninya. 

Secara keseluruhan kisah ini cukup menarik untuk ditonton. Karena drama ini bergenre thriller, tentu saja terdapat adegan kekerasan atau kekejaman, yang untungnya tidak terlalu banyak. Episode terakhir, yaitu episode 12, merupakan bagian yang paling krusial, dimana pada episode ini diceritakan apa yang sebenarnya terjadi, yang melatarbelakangi semua kisah yang kita saksikan sejak episode 1 sampai 11.  


Satu pesan moral yang bisa diambil dari drama ini adalah kita tidak bisa mengubah atau lari dari masa lalu kita. Meskipun kita diberi akses masuk ke dunia paralel, ternyata akhir kisahnya sama saja, yang berbeda hanya proses dan waktunya. Maka yang perlu kita lakukan adalah “move on”, melanjutkan hidup, mempersiapkan masa depan, menerima kenyataan dan bukan malah sibuk berusaha untuk mengubahnya.


Ada satu hal lagi yang membuat drama ini menarik sekaligus agak menyebalkan buatku. Menurut artikel yang kubaca, peran ini tadinya ditawarkan kepada Kim Jae Wook, tapi ditolak. Maka sepanjang menonton drama ini, sulit sekali bagi ku untuk tidak membayangkan apabila Jae Wook yang menjadi tokoh Seo Do Won… hiksss…  #bucin_halu


Siapakah sebenarnya pelaku kejahatan tersebut? Dan apa sebenarnya alasan melakukan pembunuhan berantai? Apakah Do Won bersatu kembali lagi dengan Seo Kyung? Sok atuh capcuss langsung tonton drama nya di Viu Premium.


No comments: