Saturday, August 22, 2020

BTS - Tujuh Jagoan "Anti Peluru"

Dulu, aku merasa heran ketika menonton sebuah liputan di infotainment tentang JKT48, sebuah grup beranggotakan gadis-gadis imut Indonesia dan Jepang beraliran JPop. Yang mengherankan bukan 30-an orang membernya dengan talenta yang luar biasa. Tetapi para wota atau fans mereka yang juga luar biasa. Luar biasa fanatiknya! 

Jadi infotainment tersebut sedang meliput Theater JKT48, sebuah teater yang secara eksklusif menjadi tempat pertunjukan JKT48 dan ‘sister group’ mereka. Ketika diwawancara, salah satu wota mereka bilang kalau dia menonton setiap pertunjukan JKT48 di teater itu. Bahkan kadang-kadang 2 pertunjukan dalam satu hari. Belum lagi yang membeli setiap album mereka, bahkan memborongnya, demi mendapatkan tiket Handshake Event, demi bisa bertemu langsung dan berinteraksi dengan para member JKT48. Belum lagi yang mengumpulkan berbagai merchandise original JKT48. Belum lagi yang menghafal setiap lagu mereka, lengkap dengan “chanting”nya. 

Para wota sejati ini bukan gadis kecil imut dan lucuk. Tapi mereka adalah pria-pria yang tampak gahar, yang tampilannya lebih mirip fans fanatik salah satu klub bola di negeri ini. Lebih terlongo lagi ketika aku mendengar pengakuan salah satu wota sejati ini. “Mendengarkan lagu-lagu JKT48, melihat mereka perform, gw merasa masalah gw ilang dan hidup jadi indah”. Ketika itu, aku cuman ngekeh mencibir, sambil berkata dalam hati, “Cemm betuuul ajaa….”


Lama sesudah itu, tepatnya tahun 2019. Ketika itu aku baru-baru saja comeback ke dunia drakorian. Suatu ketika, aku memperhatikan medsos dua orang teman, yang juga penggemar drakor. Mereka sering kali memposting sesuatu tentang BTS, dan kalau sudah ketemu, mereka akan membahas BTS dengan sangat seru nya. Aku jadi penasaran, siapa sih BTS ini? Lalu aku mulai mencari tahu tentang BTS, lagu-lagu dan kisah perjalanan karier mereka. 


BTS adalah kependekan dari Bangtan Sonyeondan, yang secara harafiah berarti “Bulletproof Boy Scouts”. Grup boyband KPop bentukan agensi kecil bernama Big Hit Entertainment yang beranggotakan tujuh orang pria muda Korea, yaitu Kim Seok Jin (Jin), Min Yoon Gi (Suga), Jung Ho Seok (J-Hope), Kim Nam Joon (Rap Monster - RM), Park Ji Min (Jimin), Kim Tae Hyung (V), dan Jeon Jung Kook (Jungkook - JK). 


Penampilan BTS pada saat debut tahun 2013
JK - RM - Jimin - JHope - Jin - Suga - V
(sumber: http://hearty-sweetheart.blogspot.com/)


Grup ini memulai debutnya di tahun 2013. Sejak saat itu, mereka telah menghasilkan setidaknya 23 album (termasuk mini album dan Japan version), serta memperoleh banyak penghargaan dan berbagai prestasi di bidang musik. Perjalanan karier mereka tidak berjalan mulus begitu saja, tapi melalui begitu banyak tantangan. Namun, mereka berhasil mengatasinya bersama-sama sebagai sebuah grup, sehingga saat ini, mereka menjadi grup boyband yang paling sukses dan yang paling berpengaruh di dunia.


Lagu-lagu BTS sering kali bertemakan konflik sosial, khususnya yang sering dialami oleh anak muda seusia mereka. Misalnya lagu “N.O.” merupakan kritik terhadap sistem edukasi di Korea Selatan yang terlalu kompetitif. Lagu “Bapsae/Silver spoon/Try Hard” merupakan kritik terhadap generasi yang lebih tua, yang memiliki ekspektasi berlebihan terhadap generasi muda, dan mengajak generasi muda untuk menjadi diri mereka sendiri. Melalui lagu ini mereka juga mengajak kaum “silver spoon”, yaitu mereka yang datang dari keluarga pas-pasan, untuk mengejar kesuksesan kaum “gold spoon”, dengan usaha dan kerja keras. 


Tidak hanya mengkritik generasi yang lebih tua, BTS pun mengkritik generasinya melalui lagu “Spine Breaker”, yang menyindir anak muda yang memaksa orang tua mereka membelikan barang-barang mahal, supaya mereka diterima dalam pergaulan. Sesuai dengan namanya “Bulletproof” atau ‘anti peluru’, yang diartikan sebagai mereka mampu melawan dan menghadapi segala tekanan tadi, dan terus maju dengan tetap mempertahankan identitas mereka, dan menularkan konsep ini kepada para penggemarnya.


BTS ikut menulis dan memproduksi lagu-lagu yang mereka bawakan. Lagu-lagu mereka selalu memberikan semangat dan mengingatkan kita untuk tidak menyerah, memberikan inspirasi agar kita mencintai dan menerima diri kita sendiri. Seiring dengan waktu, lagu-lagu mereka semakin “dewasa” dan sarat makna. Hal ini juga sejalan dengan semakin beratnya perjuangan dan tantangan yang mereka hadapi, yang berbanding lurus dengan ketenaran yang mereka dapatkan. 


Penampilan BTS bersama beberapa artis internasional lainnya
di panggung Grammy Award 2020
(sumber: Newsweek.com)


Lagu-lagu BTS yang sarat akan makna itu tidak hanya bersumber dari pengalaman dan pengamatan mereka, namun juga dari berbagai literatur sebagai referensi. Salah satunya adalah album Map of The Soul: Persona, yang dirilis tahun 2019. Album ini terinspirasi dari buku “Jung’s Map Of The Soul: An Introduction” oleh Dr. Murray Stein. Buku ini membahas teori psikologi Carl Jung tentang lapisan-lapisan yang menjadi bagian dari identitas kita sebagai manusia, mulai dari konsep “persona”, “shadow”, hingga “ego”. Melalui album ini, BTS ingin mengangkat sebuah tema “Siapakah diri saya yang sebenarnya?”


Pada tahun 2018, BTS mendapatkan penghargaan dari UNICEF, dan mereka mendapatkan kehormatan untuk menyampaikan pidato di depan Majelis Umum PBB (klik di sini untuk melihat videonya). BTS dipilih karena melalui kampanye “Love Myself”, mereka dipandang telah mendukung usaha untuk meningkatkan kesempatan dan pemberdayaan bagi anak muda. Melalui kampanyenya, BTS menyuarakan bahwa semua potensi manusia berasal dari mencintai dan menghargai diri sendiri, dimana pesan ini sejalan dengan tujuan UNICEF. 


BTS di depan Majelis Umum PBB (sumber: Cleo Sg)

Ada banyak lagu BTS yang aku suka. Saat ini aku paling suka dengan lagunya yang berjudul “Black Swan”, single pertama dari album BTS yang bertajuk "Maps of The Soul: 7". Art Film lagu “Black Swan” dibuka dengan sebuah quote dari Martha Graham, seorang penari dan koreografer asal Amerika Serikat, yaitu “A dancer dies twice -- once when they stop dancing, and the first death is the more painful.” Melalui lagu ini, BTS menyuarakan kekhawatiran mereka, bahwa mungkin suatu saat nanti mereka akan kehilangan passion terhadap musik. Simak salah satu liriknya dalam terjemahan bahasa Inggris: 

“If this can no longer resonate, No longer make my heart vibrate. Then like this may be how I die my first death. But what if that moment’s right now. Right now.”


Penampilan BTS ketika pertama kali membawakan lagu "Black Swan" secara live
dalam acara The Late Late Show With James Corden
(sumber: https://uskpopfest.com/)

Terbaru dari BTS, mereka merilis single yang berjudul “Dynamite”, yang liriknya sepenuhnya berbahasa Inggris. Sejak diluncurkan di YouTube, video musik “Dynamite” terus mencapai rekor-rekor baru yang belum pernah terjadi dalam sejarah YouTube. Ketika video itu dirilis, dalam hitungan detik, video itu ditonton 3 juta orang. Dalam 21 menit, angka tersebut meroket hingga 10 juta, dan dalam 8 jam, angka tersebut makin melesat ke angka 50 juta. 


Para member BTS mengakui karena menggunakan bahasa Inggris, lagu ini membuat mereka keluar dari zona nyaman. Melalui lagu ini, mereka ingin memberikan energi dan semangat kepada para penggemar dan semua orang yang mendengarkan lagu ini. Mereka ingin menghibur dan menyenangkan para penggemarnya, dan ingin agar mereka tidak merasa sendiri di tengah situasi sulit saat ini. 


Buatku, BTS bukan sekadar tujuh pria dengan visual menawan hati dan jiwa, yang punya banyak talenta, jagoan nulis lagu dan nyanyi sambil nari tanpa kehilangan pitch. Juga bukan sekadar lagu-lagu dan video klip yang keren dan sarat makna, yang sudah pasti direncanakan dengan konsep matang dan mendetail. Walaupun belum pantas menyebut diri sebagai ARMY sejati (Adorable Representative MC of Youth -- fans club BTS), tetapi aku sangat menggemari dan mengagumi karya serta totalitas mereka sebagai seniman. Mereka adalah bukti nyata bahwa usaha dan kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. 


BTS ketika menghadiri Grammy Award 2020
JK - V - Suga - Jin - Jimin - RM - JHope
(sumber: Forbes)


Di masa awal aku mendengarkan lagu-lagu mereka dan menonton video klip mereka di YouTube, aku hanya bisa mengingat RM, karena RM adalah member yang paling ukuran tubuhnya paling tinggi. Tapi selain itu, aku tidak bisa membedakan yang mana namanya Jin, Suga, J-Hope, Jimin, V, dan JK. Sekarang?? Jangan tanya… Sambil merem pun aku bisa membedakan siapa yang sedang nyanyi, nge-rap, bahkan lagi ketawa! Ok lebay. 


Ketika lelah dengan rutinitas pekerjaan dan butuh mood booster, maka aku akan memasang lagu-lagunya BTS. Ketika menutup hari, sambil beristirahat aku akan menonton video-video dan variety show BTS, sebagai “my daily dose of oppa”. Sekarang aku mengerti apa yang dirasakan wota fanatik tadi. Seandainya aku ketemu dengan dia, aku mau bilang, “I feel you, brother!”


6 comments:

lendyagasshi said...

Aku inget banget BTS memang gak mudah untuk mencapai posisinya yang sekarang. Apalagi bukan dari agensi besar di Korea.
Justru sejarah mencatat bahwa BigHit menjadi besar karena BTS.

Dwi Tobing said...

Menurutku sih ini simbiosis mutualisme. Mungkin kalao di agensi lain, BTS belum tentu menjadi BTS yang sekarang. Dan memang, penghasilannya BigHit jadi segitu gara2 BTS. sama-sama laaah.... :)

Imawati A. Wardhani said...

Wushh gak setengah2 nih kayak'y jd fans'y bts. Lengkap betul info'y dwi eonni 😀

Dee_Arif said...

Anakku fans BTS...
Tiap iklan Tokop*d*a auto nyanyi n joget...

Hehee

Asri M Lestari said...

Aku gak berani nyari tau siapa BTS karena takut terjerumus hahahaha...

Dwi Tobing said...

@Imawati : iihh.. masih jauuuhh mbaak... klo dibaca sama para ARMY sejati itu, bisa2 aing kena ospek, disuruh push up minimal 50 kali! secara aku gk ada bahas award bejibun yang mereka dapat itu... segala makna dan referensi literasi yang ada di lagu mereka (ini banyak artikelnya nih... menarik bgt)... dan banyak lagi. ini mah masih sepotong kecil dari sebuah kue tart bertingkat (halah) :p

@Dee_Arif: salam ya mbaak... dari sesama 'ARMY' :D

@Asri: hahaha.... gapapalaaah klo terjerumus nya baik maaah... asli lho aku beneran kagum sama totalitas mereka. dan memang yang paling mengagumkan dari artis korea ini kan totalitasnya ya... kan itu yang mendasari jiwa prikebucinan kita, yes no??? :p